mencontohkan

Home » Archives for May 2014

Darurat kekerasan pada anak

Mungkin semua kita akan bergidik ketika mendengar kata darurat. Seperti halnya darurat militer, pemerintahan darurat, dan lain sebagainya. Hari ini headline beberapa surat kabar ibukota adalah "darurat kekerasan anak". Bagaimana mengartikan kata darurat dalam frase tersebut? Apakah kata itu cocok disematkan pada kejadian kekerasan anak yang belakangan ini terungkap?

Sebenarnya kekerasan pada anak sudah terjadi dari dulu kala, tapi baru kali ini menjadi headline news Indonesia. Masalah pelaporan, sejak dahulu kala sudah banyak pelaporan yang diterima kepolisian menyangkut kekerasan pada anak. Tapi kenapa baru kali ini menjadi trending topic? singkat fikir, "mungkin kebanyakan media informasi saat ini kehabisan berita".

Ketika terjadi kekerasan pada anak, siapa yang layak disalahkan? "Pelaku", sidah pasti... mereka adalah pesakitan hukum, dan hanya akan bertanggung jawab sebatas aturan perundang-undangan tersebut. "orang tua" ya mereka bertanggung jawab secara moral yang pertanggungannya tanpa batasan sepanjang hayat. Banyak orang tua terlalu sibuk, sehingga lupa akan pendidikan norma untuk anak, banyak diatara kita terlalu berorientasi pada ambisi material dan menganggap bahwa itulah cara untuk menjamin masa depan anak.

Pernahkah kita sadar, bahwa masa depan anak tidak hanya pada titel pendidikan yang mereka dapatkan kelak? Tapi masa depan anak juga ditentukan sejauh mana mereka memahami makna norma keluarga, masyarakat dan agama. Sekolah tidak mungkin mampu menanamkan norma-norma secara keseluruhan pada anak didik mereka. Sebab para guru dan pegawai di sokolah juga memiliki kepentingan lain selain mendidik anak-anak.

Kekerasan pada anak bukanlah hal baru, kebanyakan kasus yang dipublish media adalah kasus kejadian lampau. Alangkah bijaknya jika media memberitakan ini secara proporsional saja, agar tidak berdampak buruk pada korban-korban kekerasan anak yang menyebar dalam masyarakat. Media mendapat keuntungan dari mengembos berita ini, dan para korban malah menjadi lebih menderita karena publisitas yang berdampak negetif pada perkembangan mental mereka kelak.

Posted by Puti Lenggo Geni at 6:15:00 PM No comments:
Labels: headline
Newer Posts Older Posts Home
Powered by Blogger.

Contoh Lainnya

  • Surat undangan resmi - dinas atau instansi pemerintah
    Surat undanganresmi instansi pemerintah diatur dalam peraturan menteri departemen bersangkutan, sama halnya dengan surat tugas . Surat undan...
  • Contoh surat tugas pada instansi pemerintahan
    Surat tugas adalah naskah pemerintahan yang dibuat oleh atasan dan dutujukan untuk bawahan. Setiap penugasan dalam instansi pemerintah akan...
  • Kop surat dinas resmi dan penulisan tanggal
    Kop surat dinas ada dua jenis yakni kop untuk surat atas nama jabatan dan atas nama instansi. Perbedaan kedua kop ini terletak pada logo dan...
  • Format surat dinas resmi
    Pedoman penulisan surat dinas resmi telah diatur dalam Peraturan Menteri di setiap Departemen / Dinas yang ada. Sebagai contoh pedoman penul...
  • Cara Membuat dan Contoh Analisa SWOT
    Cara membuat dan contoh analisa swot paling lengkap adanya di buku manajemen bisnis. Kali ini akan kita paparkan intisari dari analisa SWOT ...
  • Contoh surat lamaran kerja simpe baik dan benar
    Surat lamaran kerja yang benar adalah surat yang sesuai dengan kaidah penulisan EYD, dan yang baik adalah sesuai dengan kenyataan. Ketika m...
  • Tentang blog mencontohkan
    Mencontohkan,~ Saya sadar sudah banyak sekali blog yang bertema tentang contoh. Blog ini hadir bukan untuk menambah persaingan, tapi hadir u...
  • Darurat kekerasan pada anak
    Mungkin semua kita akan bergidik ketika mendengar kata darurat. Seperti halnya darurat militer, pemerintahan darurat, dan lain sebagainya. H...

Blog Archive

  • ►  2016 (1)
    • ►  July (1)
  • ▼  2014 (7)
    • ▼  May (1)
      • Darurat kekerasan pada anak
    • ►  April (6)